Meander
Proses pembentukan meander
Meander adalah badan sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah belokan mencapai setengah lingkaran. Belokan tersebut adakalanya terpisah dengan sungai karena aliran kembali menerobos lurus. Belokan tersebut dinamakan tapal kuda atau disebut juga kalimati (oxbow lake). Meander dibentuk oleh erosi yang terjadi di tepi sungai.
Pembentukan meander
Air tidak pernah mengalir dalam garis lurus bahkan dalam alur sungai yang tampaknya lurus. Aliran air yang melewati batu atau penghalang lain menimbulkan area pergerakan air yang lebih lambat dan lebih cepat. Area yang lebih lambat ditemukan di bagian sungai yang dalam dan penuh dengan sedimen. Area ini disebut dengan pools. Sementara itu, area yang lebih cepat ditemukan di bagian sungai yang dangkal dan berada di sekitar batu. Area ini disebut dengan riffles. Lalu, sungai mengalir pada sisi-sisi sungai yang masih relatif lurus. Setelah itu, aliran air yang lebih cepat akan bergerak berlawanan dari arah sungai dari waktu ke waktu sehingga akan membentuk meander.
Meander adalah bentuk sungai yang berkelok-kelok yang terjadi akibat adanya pengikisan dan pengendapan. Pembentukan meander diawali oleh aliran air sungai di hulu yang memiliki volume dan tenaga yang cukup kecil, sehingga pada bagian ini sungai belum mengalami pengikisan dan aliran sungai akan berusaha menghindari segala penghalang. Kemudian pada bagian tengah sungai dan hilir mulai terjadi pengendapan dan erosi secara terus-menerus. Air mulai mengalir dengan kecepatan yang berbeda, ketika mengalir pada lekukan pada suatu kelokan sungai. Air yang melewati lekukan yang menjorok keluar (cut bank) akan menyebabkan terjadinya erosi secara terus-menerus.
Cut bank merupakan zona tanah yang tererosi oleh aliran sungai dalam pembentukan meander. Sehingga erosi ke arah samping (erosi lateral) yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan cut bank semakin melebar. Sementara itu, di sisi lekukan yang lain akan terjadi pengendapan yang menyebabkan terbentuknya point bar. Point bar merupakan proses sedimentasi yang dominan di dalam alur sungai. Bentuk dan ukuran point bar bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai.
Fenomena ini bila terjadi secara berulang-ulang akan membentuk kelokan pada sungai. Dan apabila proses ini terjadi pada beberapa bagian sungai, maka akan membentuk sungai yang berkelok-kelok yang disebut sebagai meander.
Bagian-bagian dari meander antara lain :
a.Neck, yaitu bagian leher dari meander
b.Spur, yaitu bagian kepala dari meander
c.Undercut, yaitu bagian dari lengkung meander
d.Slip off slope, yaitu bagian lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi.
Meander yang terbentuk hasil pengikisan dan pengendapan ini dapat berupa beberapa macam, di antaranya adalah :
a.Meander mendalam Meander mendalam adalah meander yang terjadi karena adanya erosi vertikal dan lateral, sehingga pengikisannya melebab dan mendalam.
b.Meander berteras Meander berteras yaitu meander yang terjadi karena adanya pengangkatan yang bertingkat-tingkat, sehingga pada tepi-tepi lembah pada sisi kiri dan kana terjadi teras-teras. c.Meander lembah Meander lembah ialah meander yang terdapat pada lembah yang sudah mencapai stadium dewasa, lebar dari meander lembah ini dua puluh kali lebar sungai.
d.Meander bebas Meander bebas adalah meander yang jalur meandernya tidak tertentu. Meander ini terjadi pada sungai yang sudah mencapai stadium tua dan banyak sekali bekasbekas yang ditinggalkan.
e.Meander pengikisan Meander pengikisan adalah meander yang terjadi karena adanya pengangkatan atau penurunan permukaan laut (adanya peubahan gravitasi atau erosi basis) sehingga akan mengakibatkan erosi vertikal aktif kembali.
Sungai Berkelok-kelok Atau Meander
Meander atau sungai yang berkelok, secara umum adalah tikungan dalam aliran air atau sungai berliku-liku. Sebuah Meander terbentuk ketika air bergerak di sungai mengikis tepi luar dan memperlebar lembah nya. Sebuah aliran air dalam volume berapapun dapat mengakibatkan jalur air menjadi berkelok-kelok, berkali kali mengikis endapan atau sedimen dari luar tikungan dan mengendapkannya mereka di dasar sungai. Hasilnya adalah pola meliuk seperti ular menerus sepanjang watershed atau daerah aliran sungai.
Sungai berkelok-kelok (meandering) pada suatu dataran aluvial mempunyai serangkaian tikungan dengan urutan berbalikan yg dihubungkan dengan bagian lurus pendek yg disebut Pelintas (crossing). Lebar sabuk meander (Width of meandering belt) disimbolkan "Mb" adalah jarak lintas melintang antara titik puncak dari satu tikungan dengan titik puncak pada tikungan sebalik yang berikutnya
Penyebab Meandering
Meandering disebabkan terjadinya ekses muatan sedimen waktu banjir, ketika terjadi ekses aliran turbulen. Penelitian menunjukkan bahwa ketika muatan sedimen melebihi jumlah yg diperlukan untuk stabilitas, sungai cenderung membentuk kemiringan yang lebih besar dengan pengendapan sedimen di dasarnya. Bertambahnya kemiringan ini menyebabkan melebarnya alur sungai jika tebing sungai tidak kuat menahan kikisan.
Dengan kenaikan aliran menyilang sedikit saja, akan terjadi aliran lebih besar di satu tebing daripada di tebing yg lain. Naiknya aliran kemudian akan lebih tertarik kearah tebing tersebut, yg menyebabkan mengecilnya aliran di tebing yg lain, kemudian membentuk aliran melengkung dan akhirnya menghasilkan meander pada alur sungai.
Meandering dapat juga disebabkan oleh erosi tebing setempat yg mengakibatkan pengendapan di sungai dengan muatan sedimen berlebih yg bergerak sepanjang dasar sungai tersebut.
Sudetan
Ketika kelokan sungai berkembang sampai mencapai kondisi yang ekstrim menyerupai bentuk tapal kuda (Oxbow), maka lahan di antaranya lambat laun menciut menjadi leher sempit yang dapat terpotong menjadi sudetan oleh arus alami ketika terjadi banjir. Sudetan dapat didefinisikan sebagai suatu proses terjadinya aliran sungai aluvial yang memungkinkan suatu lengkungan sungai menghilangkan belokan tertentu dan membuat aliran utama secara komparatif mengalir melalui alur yg lurus dan lebih pendek.
Sungai mulai berliku. Erosi lebih besar di luar tikungan, deposisi lebih dalam.
Besar liku/meander telah terbentuk.
Pemotongan sungai melalui Meander, menciptakan sebuah jalur yang lurus dan bentuk tapal kuda (oxbow lake)
Referensi
^ Idianto Mu'in. Pengetahuan Sosial: Geografi. Grasindo. hlm. 87. ISBN 9797326292.
^ "Meander". Diakses tanggal 13 Juni 2014.
^ "River Features". Diakses tanggal 13 Juni 2014.
Source :
http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/sungai-berkelok-kelok-atau-meander.html
http://earthy-moony.blogspot.com/2012/01/apa-itu-meander-sungai.html
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas